Minggu, 21 Desember 2008

Dari Media online menuju Knowledge Commerce

Strata data, informasi, pengetahuan dan kebijakan bagian dari strata kerangka dunia informasi. Nilai ekonomis ada di strata informasi dan pengetahuan.Strata kebijakan sangat mempengaruhi nilai strata dibawahnya tapi tidak bijak jika diperjual belikan. Transaksi ekonomi informasi kadang dibarengi transaksi uang dan barang telah dikenal sebagai media online maupun e-commerce yang mulai marak.

Lebih bebasnya kontrol kualitas & isu keamanan menyebabkan perdagangan informasi seperti media online lebih marak dari e-commerce. Media online detik.com, astaga!com, satunet merebak. Tambah semarak lagi percaturan dengan adanya pers kampus seperti kampusonline@egroups.com & angkringan@egroups.com.Tentu tak terlupakan rekan-rekan AJI yang menambah marak independensi pemberitaan.



Tentunya disini kita masih bicara data, fakta & informasi yang di akui sebagai komoditi yang sangat panas (bahkan mungkin paling panas) jika kita melihat maraknya media online. Media online telah diletakan pada rangking teratas di berbagai cache server di jaringan internet di kampus.Hit rate tinggi akhirnya mendongkrak harga saham media online.

Melihat maraknya transaksi dunia informasi terutama media online, dengan logika sederhana, harusnya ada strata transaksi yang lebih tinggi daripada sekedar materi, data, fakta dan informasi yaitu strata pengetahuan (knowledge) yang harusnya mempunyai added value yang lebih tinggi.

Belum banyak memang portal “transaksi” pengetahuan (knowledge commerce), bentuk transaksi masih tradisional seperti dilakukan konsultan seperti mckinsey.com, ac.com, forrester.com. Secara akademis formal berbentuk pendidikan jarak jauh yang sekarang masih dilakukan secara konvensional. Platform IT & internet sebetulnya memungkinkan percepatan transaksi informasi & pengetahuan - platform ini harusnya mengubah paradigma proses pemberdayaan pembelajaran pengetahuan yang selama ini di anut. Media online menikmati kesuksesannya dengan hilangnya badan sensor dan DEPPEN, tidak demikian di strata pengetahuan. Badan akreditasi, ijazah masih menjadi momok bahkan tujuan utama. Platform IT & internet memungkinkan disintermediasi badan akreditasi & audit perantara sehingga proses akreditasi & audit akan langsung oleh masyarakat. Evaluasi akreditasi audit pengetahuan seseorang akan dilihat dari kemampuan seseorang secara transparan oleh masyarakat luas dibantu oleh media elektronik, secara sederhana transaksi domain pengetahuan implisit, eksplisit di platform berbasis internet akhirnya akan memungkinkan proses audit masyarakat terhadap performance seseorang dilakukan dengan mudah. Konsep ijazah, akreditasi, ujian negara dipertanyakan - perlukah itu semua dalam platform e-millenium dengan society audit?

Knowledge commerce akan marak pada saat disintermediasi badan akreditasi & audit terjadi dan keberadaan jumlah besar massa orang pandai di platform informasi yang memungkinkan society audit terjadi. Knowledge management akan menjadi portal utama dalam domain knowledge commerce; berbeda dengan portal media online yang kita kenal belakangan ini. Portal knowledge management harus mampu mengolah transaksi pengetahuan implisit antar manusia melalui media interaksi seperti mailing list yang berkonotasi community building, mengolah pengetahuan eksplisit berbentuk dokumen, hasil penelitian, tulisan yang terintegrasi dalam perpustakaan digital, dan yang terakhir pengetahuan yang potensial dalam bentuk hasil analisis terhadap data mentah maupun berbagai informasi yang tersebar.

Mungkinkah knowledge commerce dilakukan? cikal bakal knowledge commerce ada di Indonesia seperti team digital library ITB dipimpin Ismail Fahmi (digilib@itb.ac.id) yang terkait dalam jaringan 20+ perpustakaan. Perangkat lunak knowledge management ITB dilepaskan ke public domain sehingga dapat dicopy & digunakan secara cuma-cuma jika anda mampu, mudah-mudahan dapat mendorong tumbuhnya knowledge commerce di Indonesia. Juga ada inisiatif knowledge management yang didukung oleh Yayasan Litbang Telekomunikasi Indonesia (YLTI).
"Onno W. Purbo"

0 komentar:

Template by:
Free Blog Templates