Selasa, 23 Desember 2008

Valuasi dot.com - Komunitas vs. Hit Rate

Belakangan ini mulai hot-hot-nya perusahaan dot.com, banyak orang berusaha berkiprah, bermunculan, berinovasi dan berusaha untuk meyakinkan investor, pemodal ventura tentang ide dan inovasi yang dilakukan dengan harapan dapat dibeli dengan harga mahal oleh para pemodal tadi. Belum lagi yang menjual ide melalui bursa saham pada saat IPO, yang tampaknya seperti tinggi sekali nilai saham-saham mereka. Semua ini tentunya menambah panas para pengusaha untuk berusaha di Internet melihat demikian tinggi-nya nilai saham yang ada.



Tulisan ini terutama di tujukan untuk memberikan sedikit gambaran bagi anda-anda yang berusaha membangun sebuah usaha di Internet – agar dapat memperoleh value / nilai semaksimal mungkin bagi usaha anda. Tentunya saya harus akui terlebih dulu bahwa tulisan saya sangat subjektif sekali. Jadi mungkin akan dinilai menentang arus oleh beberapa rekan. Pertanyaan yang sering timbul antara lain, sebetulnya bagaimana sih menilai sebuah perusahaan di Internet? Apakah demikian besar harga sebuah perusahaan di Internet? Wajarkah harga yang diberikan? Seberapa wajar harga sebuah perusahaan di Internet?

Kemampuan menjawab pertanyaan tersebut sangat bergantung pada kemampuan seseorang dalam menguasai teknik-teknik valuasi sebuah perusahaan di Internet; yang merupakan teknik bagaimana cara yang betul untuk menilai sebuah perusahaan di Internet. Tentunya ada banyak teknik, parameter, asumsi dan argumentasi yang bisa diberikan untuk menilai / memberikan value terhadap sebuah perusahaan di Internet. Di sini saya tidak akan menerangkan teknik tersebut, karena saya sendiri sering kali tidak percaya pada teknik yang dikembangkan tersebut. Saya akan mencoba menggali instink para pembaca untuk secara bersama mencoba mengevaluasi perusahaan di Internet

Jika perusahaan tersebut belum berbentuk, masih berbentuk ide saja – urusannya bisa berabe karena akan sangat sulit sekali untuk menilai sebuah angan-angan. Sangat sulit menentukan parameter yang paling baik untuk melakukan penilaian tersebut. Mari kita skip kondisi angan-angan ini, kita hanya akan membicarakan perusahaan yang sudah berjalan.

Jika anda sudah biasa bersosialisasi di Internet maka secara naluriah akan merasakan bahwa, internet merupakan media multimedia yang bersifat dua arah. Masyarakat informasi adalah masyarakat yang umumnya cukup berpendidikan dan berpenghasilan. Masyarakat jenis ini akan sangat menyukai servis yang sifatnya personal, customized yang berbeda dari satu user ke user yang lain. Masyarakat ini sangat tidak suka sesuatu yang massal yang seragam yang sama. Kemampuan mengenal karakteristik ini yang nantinya akan menentukan keberhasilan kita dalam menilai sebuah perusahaan internet apakah baik atau tidak.

Teknik valuasi yang tradisional biasanya bertumpu pada besaran-besaran yang sangat fisik sekali, seperti berapa hit rate, dari IP mana saja hit tersebut masuk, dari domain mana saja, berapa besar trafik yang di generate, file apa saja yang di akses dsb. Semua informasi ini memang dapat diperoleh dengan mudah dari log sheet yang ada di server kita. Dengan melakukan evaluasi dari log / catatan tersebut secara grafik kita dapat dengan mudah melihat besaran-besaran tersebut dan memprediksi trend-nya. Berdasarkan trend dan perbandingan dengan perusahaan serupa di Internet, kita dapat melakukan penilaian dari perusahaan tersebut. Teknik ini yang banyak dilakukan oleh teman-teman sekarang ini untuk melakukan penilaian sebuah perusahaan Internet, karena dapat dihitung dan dapat secara matematik di mapping ke nilai / harga perusahaan.

Memang teknik yang sifatnya fisik seperti di atas lebih mudah dimengerti dan dilakukan. Hanya saja, hati kecil saya masih ada keraguan akan teknik tersebut. Karena dalam pikiran saya, pada akhirnya yang kita hadapi bukan sekedar komputer, server, hit rate, ip address, domain dsb – tapi manusia, komunitas, masyarakat, society. Seharusnya parameter yang lebih pasti adalah bila kita bisa mengidentifikasi manusia, komunitas, masyarakat yang berpartisipasi / difasilitasi / mengakses perusahaan Internet tersebut.

Saya pribadi akan memberikan nilai +++ bagi sebuah perusahaan Internet yang aktif bersosialisasi dan memimpin masyarakat Internet di sekitar-nya di bandingkan daripada sebuah perusahaan Internet yang hanya sekedar mengandalkan Web dan berharap orang akan datang dan membuat hit pada Web mereka. Memang tidak mudah untuk bersosialisasi, berinteraksi dan memimpin masyarakat Internet karena kemampuan leadership sangat dibutuhkan, dibarengi dengan intelektualitas yang tinggi. Di Indonesia sendiri bisa di hitung menggunakan jari berapa orang / perusahaan yang mampu memimpin di dunia maya Indonesia – biasanya diantara kita saling mengenal satu sama lain, dan sering sekali bertemu dalam berbagai kesempatan seminar dan ceramah.

Mungkin akan sulit sekali jika saya mewajibkan kemampuan untuk memimpin tersebut, komunitas dapat juga dibentuk dari kebutuhan, kebersamaan tanpa terlalu menekankan kemampuan memimpin. Contohnya, di beberapa portal seperti detik.com, astaga.com sudah mulai memberikan e-mail gratis yang harus registrasi lebih dulu dan memberikan informasi individu / latar belakang individu. Jelas sekali disini, komunitas menjadi lebih mudah di nilai dengan adanya informasi / latar belakang individu pengguna. Penilaian menjadi lebih sederhana.

Tinggal sekarang bagaimana tekniknya supaya individu menjadi tertarik untuk berkumpul di portal-portal tersebut. Sesuatu yang dinamik, kemampuan interaktif yang tinggi di sertai layanan individual, customised merupakan ciri khas utama yang akan menarik individu untuk berkumpul.

Mudah-mudahan tulisan singkat ini dapat memberikan wawasan bagi rekan-rekan yang ingin membangun portal-nya. Semoga sukses.

"Onno W. Purbo"

0 komentar:

Template by:
Free Blog Templates