Senin, 22 Desember 2008

Pasar Modal dan Internet : Peningkatan Investasi melalui kemudahan akses informasi

Khalayak umumnya mafhum bahwa Pemerintah dan pihak yang berwenang di negara manapun sangat berkepentingan dengan pengembangan pasar modal. Hal ini mengingat bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan dibutuhkan dana yang tidak sedikit.
Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 8 % setahun, target Repelita V dengan proyeksi investasi sebesar Rp. 850 trilyun, diharapkan bahwa kontribusi yang lebih besar yakni sekitar 70 % datang dari sektor swasta. Dari porsi swasta tersebut diharapkan bahwa pasar modal akan memberikan presentase yang cukup besar.



Untuk menggairahkan minat investasi di pasar modal, seperangkat infrastruktur dan aturan main telah dipersiapkan antara lain dengan diberlakukannya Undang Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal sejak tanggal 1 Januari 1996. Pada bulan Agustus 1996 Bapepam bekerjasama dengan Capital Market Society telah pula menerbitkan “Cetak Biru Pasar Modal Indonesia” yang merupakan Rencana Pengembangan Lima Tahun (1996-2000). Di situ disebutkan antara lain lima strategi pengembangan pasar modal yang mencakup :

• meningkatkan kelangsungan hidup industri efek
• menetapkan standar yang tinggi untuk keamanan dan kualitas jasa
• mengupayakan agar biaya transaksi dan jasa tetap rendah
• mensyaratkan ketaatan penuh terhadap prinsip keterbukaan
• mempertahankan pasar yang wajar dan teratur

Agaknya strategi ke empat yakni upaya mensyaratkan ketaatan penuh terhadap prinsip keterbukaan berkaitan dengan prasyarat yang dituntut oleh pemodal untuk mendapatkan informasi mengenai perusahaan emiten berikut kinerjanya. Kalangan pemodal menginginkan akses yang lebih mudah terhadap informasi tentang perusahaan emiten, di lain pihak perusahaan juga berkepentingan dengan penyampaian informasi tentang kinerjanya. Di era teknologi ini, penyampaian informasi dapat dilakukan melalui berbagai macam media baik komunikasi secara personal seperti telepon dan faksimili maupun yang menjangkau liputan yang luas seperti media cetak (majalah, surat kabar) maupun elektronik (televisi, radio).

Kalangan yang berkepentingan dengan penyebaran informasi, tidak terkecuali mereka yang berkecimpung di pasar modal, semakin banyak yang melirik Internet sebagai salah satu media penyampaian informasi. Di banding media elektronik konvensional lainnya, Internet diakui memiliki keunggulan dengan wilayah jangkauan seluruh dunia serta memliki segi interaktif. Banyak pihak percaya, bahwa dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan jumlah pemakai Internet yang terus meningkat setiap hari, media ini akan menjadi salah satu bagian dari “kebutuhan” dan “santapan informasi” sehari-hari seperti halnya televisi, radio dan suratkabar. Dalam hal tertentu seperti untuk hubungan jarak jauh antar wilayah/negara, komunikasi via surat elektronik (eMail) jauh lebih murah ketimbang sambungan telepon misalnya.

Di salah satu artikel New York Times edisi 11 Nopember yang lalu menggambarkan bagaimana pasar modal di sana memanfaatkan Internet secara luas. Informasi yang semula hanya tersedia untuk pemodal profesional saat ini dengan mudah diperoleh di Internet dengan sedikit atau tanpa biaya seperti harga saham, laporan analis, arsip perusahaan dari SEC (Securities and Exchange Comission), dan lain-lain. Di awal tahun ini, membeli atau menjual saham atau reksa dana juga dimungkinkan seperti melalui Charles Schwab dan E Trade. Pemodal telah membuka lebih dari 100.000 electronic trading account, demikian menurut Forrester Research yang memprediksikan paling sedikit akan terdapat sembilan juta dalam waktu lima tahun.

Bagaimana dengan pasar modal di negara kita? Dengan mengakses situs web beralamat di http://www.indoexchange.com, sejak bulan Oktober yang lalu masyarakat dapat memantau perkembangan harga saham BEJ setiap saat (real-time). Situs web ini disponsori oleh Bapepam, Capital Market Society (CMS) dan Asosisasi Emiten Indonesia (AEI). Berangkat dengan konsep “one-stop service” situs ini juga memuat berita terbaru setiap saat dari Kantor Berita Antara, informasi mengenai perusahaan emiten seperti Laporan Tahunan termasuk fasilitas e-mail ke perusahaan yang bersangkutan, laporan ekonomi/industri, laporan analis dari perusahaan efek dan lain-lain.

Banyak pihak mengharapkan bahwa media seperti Internet ini akan dapat membantu meningkatkan pendanaan di pasar modal sekaligus menjaring minat pemodal lokal lebih banyak. Melalui media ini terbuka banyak kesempatan untuk informasi tentang apa dan bagaimana pasar modal kepada khalayak umum. Investasi di pasar modal diharapkan akan dapat menjadi salah satu alternatif investasi di samping bentuk investasi lainnya seperti deposito, tabungan dan lainnya. Dengan kondisi geografis Nusantara yang terdiri dari berbagai pulau ini, penyebaran informasi melalui internet dipandang sebagai alternatif yang cukupmudah dan murah. Di masa mendatang tidak tertutup kemungkinan pertukaran informasi yang lebih canggih seperti transaksi pembelian saham melalui Internet.

Seperti dikemukakan di awal tulisan ini, kontribusi swasta khususnya dari sektor pasar modal diharapkan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi nasional di masa mendatang. Walaupun cukup berat tantangan yang dihadapi, para pelaku pasar modal umumnya optimis bahwa hal itu akan dapat dicapai melalui kerjasama dengan semua pihak. Penggunaan internet sebagai upaya penyebaran informasi hanyalah satu dari sekian banyak upaya yang tengah digarap.

" Eddy R. Darajat & Scott D. Coffey, Pengamat Pasar Modal & Internet.
Onno W. Purbo, Pengamat Internet. "

0 komentar:

Template by:
Free Blog Templates